Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

Perempuan: Rahim Semesta

Oleh : R. Marsaoly Ilustrasi esai. oleh; Canva Ai Pulang pada rahim, kita bisa lahir kembali: sebagai manusia yang lebih adil, lebih bijak, dan lebih siap merawat semesta. Kita semua datang dari rahim. Sebuah ruang hening, hangat, dan gelap, tempat di mana denyut pertama kehidupan berdetak. Rahim adalah awal mula semua hal yang kita kenal sebagai dunia: tubuh, jiwa, cinta, bahkan kekacauan. Dan di rahim perempuanlah, semesta mengenal makna “ada”. Perempuan tidak hanya mengandung kehidupan, tapi mengandung keberlanjutan. Bukan sekadar perantara biologis dari satu generasi ke generasi lainnya. Perempuan, penjaga semesta kecil di dalam tubuhnya yang melahirkan dunia. Maka, menyebut perempuan sebagai rahim semesta bukanlah metafora semata, tapi pengakuan pada kenyataan paling purba dan paling fundamental dari kehidupan manusia. Di dalam rahim perempuan, semesta bersembunyi sebelum ia lahir ke dunia. Di tubuhnya, sejarah tumbuh dan takdir dipahat. Dalam kebudayaan Timur, perempuan bahkan di...

Pasti Hilang

Oleh : NJ Manefo Ilustrasi Pemerintah ikut campur daerah tambah parah hidup macam takur tapi takut dipenjara Rakyat yang sengsara mandi-mandi darah pejabat bisa apa duduk kong haga? Jangan cuma jaga Tahta deng harta kalau so baku bage rata wanita simpanan juga dapa Tarif makin  nae pake dinas dorang sadis dorang bilang bae tapi di mana dia pe hasil? Tambang yang di sanakah? tambang yang di sinikah? kapala tanda tangan Sambunyi deng kofia Tapi tanah dorang kuras abis Ambe nikel deng emas jaringan tetap edge rakyat jadi cemas Basuara dorang pele malawang dorang gepe pica deng tarika sampe seke Nanti kalau tanah so kosong dorang kase tinggal macam Gebe Maba 2025